Satelit NOAA (National Ocean and Atmospheric Administration) adalah satelit cuaca yang dioperasikan oleh National Ocean and Atmospheric Administration
(NOAA) Amerika. Menurut orbit satelit sateit NOAA bisa dibagi menjadi
dua macam yaitu orbit geostasioner dan orbit polar. Satelit NOAA dengan
orbit geostasioner adalah satelit yang memonitor belahan bumi bagian
barat pada ketinggian 22.240 mil di atas permukaan bumi, sedangkan
satelit NOAA dengan orbit polar adalah satelit yang memonitor bumi pada
ketinggian 540 mil di atas permukaan bumi (NOAA 2008).
Satelit NOAA termasuk kedalam satelit sistem pasif dimana sumber tenaga utama untuk mengirim gelombang elektromagnetik berasal dari matahari. Pada umumnya satelit NOAA merekam suatu wilayah sebanyak 2 kali waktu siang dan 2 kali pada malam hari. Saat ini di atmosfer Indonesia melintas setiap hari lima seri NOAA yaitu NOAA 12, NOAA 14, NOAA 15, NOAA 16, NOAA 17. Stasiun bumi NOAA yang berada di Indonesia terletak di LAPAN, Kantor BRKP, Bitung, dan SEACORM. Aplikasi dari satelit NOAA adalah pemetaan distribusi hujan salju, pemantauan terhadap banjir, pemetaan vegetasi, analisa kelembaban tanah secara regional, pemetaan distribusi bahan bakar yang menyebabkan kebakaran liar (wildfire fuel mapping), pendeteksian kebakaran, pemantauan badai gurun dan macam-macam aplikasi yang berkenaan dengan gejala geografis, misalnya gunung api meletus.
AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer) adalah sensor radiasi yang bisa digunakan untuk menentukan tutupan awan dan suhu permukaan. Sensor ini berupa radiometer yang menggunakan 6 detector yang merekam rediasi pada panjang gelombang yang berbeda-beda. Data AVHRR terutama digunakan untuk peramalan cuaca harian dan dapat diterapkan secara luas pada banyak lahan dan perairan. Data AVHRR data digunakan untuk membuat Peta Suhu Permukaan Laut (Sea Surface Temperature maps/SST Maps), dimana dapat digunakan untuk prediksi daerah tangkapan ikan.
KARAKTERISTIK SATELIT NOAA-AVHRR
KARAKTERISTIK PANJANG GELOMBANG SATELIT
Satelit NOAA termasuk kedalam satelit sistem pasif dimana sumber tenaga utama untuk mengirim gelombang elektromagnetik berasal dari matahari. Pada umumnya satelit NOAA merekam suatu wilayah sebanyak 2 kali waktu siang dan 2 kali pada malam hari. Saat ini di atmosfer Indonesia melintas setiap hari lima seri NOAA yaitu NOAA 12, NOAA 14, NOAA 15, NOAA 16, NOAA 17. Stasiun bumi NOAA yang berada di Indonesia terletak di LAPAN, Kantor BRKP, Bitung, dan SEACORM. Aplikasi dari satelit NOAA adalah pemetaan distribusi hujan salju, pemantauan terhadap banjir, pemetaan vegetasi, analisa kelembaban tanah secara regional, pemetaan distribusi bahan bakar yang menyebabkan kebakaran liar (wildfire fuel mapping), pendeteksian kebakaran, pemantauan badai gurun dan macam-macam aplikasi yang berkenaan dengan gejala geografis, misalnya gunung api meletus.
AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer) adalah sensor radiasi yang bisa digunakan untuk menentukan tutupan awan dan suhu permukaan. Sensor ini berupa radiometer yang menggunakan 6 detector yang merekam rediasi pada panjang gelombang yang berbeda-beda. Data AVHRR terutama digunakan untuk peramalan cuaca harian dan dapat diterapkan secara luas pada banyak lahan dan perairan. Data AVHRR data digunakan untuk membuat Peta Suhu Permukaan Laut (Sea Surface Temperature maps/SST Maps), dimana dapat digunakan untuk prediksi daerah tangkapan ikan.
KARAKTERISTIK SATELIT NOAA-AVHRR
Dimensi | Tinggi : 165 in (4,19m) Diameter : 74 in (1,88m) Solar array area : 180,6 ft² (16,8 m²) |
Berat | 4920 lbs (2231,7 kg) |
Daya (Hidup atau Mati) | 879,9 W |
Di Desain Sampai | > 2 years |
Orbit | Ketinggian: 870 km Kemiringan: 98,856˚ Waktu Matahari Lokal : 13:40 |
Berat Peralatan | 982,5 lbs (445,6 kg) |
Daya Peralatan | 450 W |
Rata-rata Waktu Matahari ketika Melewati Ekuator | Sekitar 14:00 |
Rata-rata Ketinggian | 870 km |
KARAKTERISTIK PANJANG GELOMBANG SATELIT
KARAKTERISTIK PANJANG GELOMBANG SATELIT NOAA-AVHRR | |||
SALURAN | RESOLUSI | PANJANG GELOMBANG (µm) | PENGGUNAAN |
1 | 1.09 km | 0.58-0.68 | Pemetaan awal dan permukaan siang hari |
2 | 1.09 km | 0.725-1.00 | Batas daratan dan perairan |
3A | 1.09 km | 1.58-1.64 | Deteksi salju dan es |
3B | 1.09 km | 3.55-3.93 | Pemetaan malam hari dan suhu permukaan laut |
4 | 1.09 km | 10.30-11.30 | Pemetaan malam hari dan suhu permukaan laut |
5 | 1.09 km | 11.50-12.50 | Suhu permukaan laut |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar